Belajar Bersama Rumah Suluk Nusantara |
DEPOK - Rumah Suluk Nusantara menggelar kegiatan belajar online bersama untuk anak-anak pelajar yang mengalami kesulitan dan kendala dalam pemenuhan kuota internet sebagai syarat untuk dapat mengikuti proses pembelajaran jarak jauh yang diterapkan oleh pemerintah di masa pandemi covid-19 ini.
Suluk Nusantara sendiri adalah wadah berkumpulnya para pecinta seni dan budaya yang ingin terus mengasah daya cipta, rasa, dan karsa untuk bertindak nyata, mensikapi keadaan dan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari yang dikemas dalam suatu pementasan seni budaya Nusantara.
Disaat pandemi covid-19 ini, Suluk Nusantara turut memberikan inspirasi positif pada masyarakat untuk selalu peduli dan berbagi termasuk dalam mendukung proses pembelajaran siswa secara online dengan menyediakan fasilitas tempat dan internet gratis di Pendopo Suluk Nusantara, kediaman Bambang Wiwoho, Perumahan Depok Mulya I Blok K No.90, Beji - Depok.
Bunda Ismauli, Ketua PKK setempat mengungkapkan bahwa kegiatan belajar ini berawal ketika dirinya dihubungi oleh ibu Bambang Wiwoho yang ingin membantu anak-anak yang kesulitan kuota internet.
"Beliau ingin membantu anak-anak yang ada kesulitan kuota sehingga tidak ada kendala dalam belajar. Saya senang dan antusias sekali, setuju dan sangat membantu pada anak-anak dilingkungan. Dengan diberikan akses wifi, anak-anak tidak ada kesulitan dan kendala dalam kegiatan belajar mandiri". terangnya kepada awak media ini, Senin (27/2020).
"Setelah diberi akses wifi dan ada tempat belajarnya, maka kami menghubungi warga bagi putra dan putrinya yang sedang kesulitan akses internet bisa menggunakan fasilitas yang ada, yang diberikan oleh Ibu Bambang Wiwoho dan keluarga. Untuk belajarnya, setiap hari dimulai dari jam 7 pagi hingga 12 siang, dan diawal ini ada 12 orang," lanjutnya
"Mereka mengikuti pelajaran melalui WA, melihat youtube, untuk pelajaran eksak, tentu mengalami kesulitan, perlu ada bimbingan langsung. Ini yang membatasi dan sebagian dari kendala mereka belajar secara baik, jadi harus mendapat pelajaran secara langsung, jadi ini harus dikerjakan supaya nilai pelajaran tidak menurun secara drastis," papar Bunda Nauli menyikapi sisi lemah dalam pembelajaran jarak jauh tersebut.
Lebih lanjut Bunda Nauli menyampaikan apresiasinya kepada keluarga besar Suluk Nusantara atas bantuan yang sangat terasa manfaatnya ini.
"Ini patut diapresiasi dan harus diikuti oleh warga-warga yang mempunyai kemampuan lebih banyak untuk membantu warga lain yang kurang memadai fasilitas, agar semangat belajar anak-anak tidak pernah putus. Apapun masalah yang kita hadapi kita harus bersama-sama mengatasinya," himbaunya.
Dalam kesempatan yang sama, Ibu Bambang menjelaskan alasan dirinya dan keluarga menyelenggarakan kegiatan tersebut.
"Saya hanya melihat dampak dari pandemik ini besar sekali ya dari semua lapisan. Saya melihat saat ini banyak anak-anak usia sekolah dan saat ini memang tidak bisa bertatap muka di kelas yang sebelum ada pandemik, sementara dengan pelajar berjarak jauh ini memakan biaya tidak sedikit," katanya.
"Harapan saya bisa bergulir di tempat lain untuk menerapkan hal seperti ini. Makin banyak yang menyelenggarakan, makin banyak anak-anak yang semakin semangat dalam belajar. Sementara ini di lingkungan RT karena kami baru 3 hari ini," pungkasnya.
Suluk Nusantara sendiri adalah wadah berkumpulnya para pecinta seni dan budaya yang ingin terus mengasah daya cipta, rasa, dan karsa untuk bertindak nyata, mensikapi keadaan dan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari yang dikemas dalam suatu pementasan seni budaya Nusantara.
Disaat pandemi covid-19 ini, Suluk Nusantara turut memberikan inspirasi positif pada masyarakat untuk selalu peduli dan berbagi termasuk dalam mendukung proses pembelajaran siswa secara online dengan menyediakan fasilitas tempat dan internet gratis di Pendopo Suluk Nusantara, kediaman Bambang Wiwoho, Perumahan Depok Mulya I Blok K No.90, Beji - Depok.
Bunda Ismauli, Ketua PKK setempat mengungkapkan bahwa kegiatan belajar ini berawal ketika dirinya dihubungi oleh ibu Bambang Wiwoho yang ingin membantu anak-anak yang kesulitan kuota internet.
"Beliau ingin membantu anak-anak yang ada kesulitan kuota sehingga tidak ada kendala dalam belajar. Saya senang dan antusias sekali, setuju dan sangat membantu pada anak-anak dilingkungan. Dengan diberikan akses wifi, anak-anak tidak ada kesulitan dan kendala dalam kegiatan belajar mandiri". terangnya kepada awak media ini, Senin (27/2020).
"Setelah diberi akses wifi dan ada tempat belajarnya, maka kami menghubungi warga bagi putra dan putrinya yang sedang kesulitan akses internet bisa menggunakan fasilitas yang ada, yang diberikan oleh Ibu Bambang Wiwoho dan keluarga. Untuk belajarnya, setiap hari dimulai dari jam 7 pagi hingga 12 siang, dan diawal ini ada 12 orang," lanjutnya
"Mereka mengikuti pelajaran melalui WA, melihat youtube, untuk pelajaran eksak, tentu mengalami kesulitan, perlu ada bimbingan langsung. Ini yang membatasi dan sebagian dari kendala mereka belajar secara baik, jadi harus mendapat pelajaran secara langsung, jadi ini harus dikerjakan supaya nilai pelajaran tidak menurun secara drastis," papar Bunda Nauli menyikapi sisi lemah dalam pembelajaran jarak jauh tersebut.
Lebih lanjut Bunda Nauli menyampaikan apresiasinya kepada keluarga besar Suluk Nusantara atas bantuan yang sangat terasa manfaatnya ini.
"Ini patut diapresiasi dan harus diikuti oleh warga-warga yang mempunyai kemampuan lebih banyak untuk membantu warga lain yang kurang memadai fasilitas, agar semangat belajar anak-anak tidak pernah putus. Apapun masalah yang kita hadapi kita harus bersama-sama mengatasinya," himbaunya.
Dalam kesempatan yang sama, Ibu Bambang menjelaskan alasan dirinya dan keluarga menyelenggarakan kegiatan tersebut.
"Saya hanya melihat dampak dari pandemik ini besar sekali ya dari semua lapisan. Saya melihat saat ini banyak anak-anak usia sekolah dan saat ini memang tidak bisa bertatap muka di kelas yang sebelum ada pandemik, sementara dengan pelajar berjarak jauh ini memakan biaya tidak sedikit," katanya.
"Harapan saya bisa bergulir di tempat lain untuk menerapkan hal seperti ini. Makin banyak yang menyelenggarakan, makin banyak anak-anak yang semakin semangat dalam belajar. Sementara ini di lingkungan RT karena kami baru 3 hari ini," pungkasnya.
0 Komentar