Kru Medis Cina yang dikirim ke Eropa |
Minimnya Pasokan atau uang, membuat sekutu setia Amerika
seperti Spanyol, Italia, Prancis, dan Jepang harus meminta bantuan Cina.
"China menciptakan racun dan menjual solusinya,"
kata pakar hubungan luar negeri Gordon Chang kepada Fox News.
China telah menggunakan uangnya, peralatan medis, dan tim
dokter dan perawat dalam kampanye berisiko tinggi untuk menunjukkan kepada
dunia bahwa sementara Amerika Serikat berjuang untuk menanggulangi virus corona
baru di wilayahnya, Cina sibuk bergerak ke beberapa sekutu terdekat Amerika.
"Jangan biarkan krisis yang baik menjadi sia-sia,"
tulis Dimitar Bechev, seorang senior di Dewan Atlantik di Eurasia Center.
"Tidak ada ilustrasi yang lebih baik bahwa suplai medis dan kru dokter
China telah memasok ke Italia dan negara-negara Eropa lainnya yang berjuang
melawan COVID-19. Beijing memang membawa andil besar atas pandemi global ...
tetapi sekarang berusaha untuk bentuk narasi krisis yang berlangsung di depan
mata kita. "
China juga telah melontarkan pernyataan bahwa ia telah
menyumbangkan semua persediaan medis untuk kepentingan dunia. Bukan itu
masalahnya, kata Chang.
"Banyak hal yang diklaim Tiongkok telah disumbangkan ternyata
tidak disumbangkan," katanya. "Tapi dijual."
Cina telah menyambangi beberapa negara, tetapi, di beberapa
negara, itu tidak sesuai harapan.
Di Spanyol, misalnya, Menteri Kesehatan Salvador Illa
mengumumkan pada hari Rabu bahwa negara itu telah membeli $ 467 juta pasokan
medis dari China, termasuk 950 ventilator, 5,5 juta alat tes, 11 juta sarung
tangan dan lebih dari setengah miliar masker pelindung wajah.
Segera setelah menerima pasokan, pemerintah Spanyol
mengumumkan rencana untuk mengembalikan 9.000 kit alat test “hasil cepat" (Rapid
Test) ke China, El Pais melaporkan, karena mereka dianggap di bawah standar,
khususnya sensibilitas tes hanya sekitar 30 persen, yang seharusnya lebih
tinggi daripada 80 persen.
China mengakui bahwa kit yang mereka jual ke Spanyol dibeli
dari Bioeasy, sebuah perusahaan Cina yang tidak memiliki lisensi untuk
membuatnya.
Waktu dan uang yang dihabiskan Spanyol untuk persediaan yang
salah bisa berdampak buruk pada negara yang sekarang berada di minggu kedua
dari lockdown nasional setelah kasus COVID-19 melonjak.
Spanyol sekarang memiliki sedikitnya 49.515 kasus virus
korona yang dikonfirmasi, menurut Kementerian Kesehatannya. Dari jumlah itu,
8.000 orang dipastikan memiliki virus dalam 24 jam terakhir. Hampir 27.000
orang masih dirawat di rumah sakit Spanyol karena terpapar virus.
Di Italia, Beijing mengirim lebih dari 300 dokter perawatan
intensif Tiongkok untuk membantu negara itu, yang memiliki jumlah kasus
COVID-19 tertinggi kedua setelah Tiongkok. Hingga Kamis, Italia memiliki 74.386
kasus coronavirus dibandingkan dengan 81.782 kasus China.
0 Komentar