Video Pengendara Motor Protes ke Polantas karena Ditilang Jadi Viral

Video pengendara motor protes ke anggota polisi lalu lintas menjadi viral di media sosial, salah satunya di jejaring sosial Facebook.
Video ini menunjukkan pengendara yang merasa tidak terima Ditilang polisi. Pengendara yang belum diketahui identitasnya itu sudah berada di sebuah pos polisi.
Di sana, dia memprotes petugas dengan mempertanyakan alasan penilangan. Tidak jelas juga kenapa pengendara ini ditilang.
Dalam video tersebut, terlihat seorang laki-laki memegang kertas mirip surat tilang berwarna biru dan bertanya kepada tiga petugas yang ada di pos polisi tersebut soal kejadian tilang ini.
"Jelasin dong kenapa tiba-tiba langsung di-kayak giniin," kata pria yang terlihat memakai baju biru tua itu kepada petugas seperti yang terdengar dalam video itu.
Nampaknya, ada satu orang lagi yang mendatangi pos polisi tersebut untuk melakukan protes. Pria yang satunya lagi ini yang merekam kejadian tersebut.
Terdengar suara yang diduga berasal dari pria yang merekam ikut bertanya alasan polisi memberhentikannya. Ia seolah heran polisi memberhentikannya saat lampu lalu lintas hijau.
Namun, protes itu nampak tidak digubris tiga petugas di pos tersebut. Hingga akhirnya, satu petugas lain memilih keluar.
"Pada diam enggak bisa jawab ya," ujar pengendara kepada petugas.
Kemudian, orang yang muncul di video itu terdengar memperingatkan petugas bahwa dia merekam kejadian ini. "Ini udah saya videoin lho Pak," ujarnya.
Mereka meminta petugas menyebutkan pasal dan undang-undang apa yang menyebabkan mereka ditilang.
Tidak diketahui apakah petugas sudah menulis pasal yang dilanggar dalam surat tilang atau tidak.
Kemudian, orang pada video yang memegang surat tilang mengaku punya kenalan TNI. "Ini yang punya abang saya lho, Kodam, oke ya Pak ya," ujarnya.
"Saya kasih uangnya Pak lima puluh, tapi yang jelas dong apa alasannya begitu lho, kok saya Ditilang begini. Yah, salah bapak nilang-nya Pak, Pak. Mentang-mentang saya lahirannya tahun 96 Pak," ujarnya.
Namun, sampai akhir video berdurasi 03.03 menit itu, petugas terlihat tidak merespons sama sekali. Bahkan, petugas kepolisian itu memilih tidak menoleh ke pengendara yang protes tersebut.
Video yang di-post pemilik akun Facebook Reza Firmansyah itu sampai Selasa pukul 20.23 malam sudah ditonton 1,2 juta kali, dibagikan 14.542 kali, dan dikomentari 7.141 orang.
Netizen yang merespons kejadian di video ini rata-rata memberi respons negatif terhadap polisi.
Akun Zain Khobir berkomentar, "Apa,, benar.. ini klo iya,, lapor sm atasanya.. Dong",, biar kenak sangsi,, tegas..????,".
Ada juga yang menertawakan polisi hanya diam dalam kejadian ini. "Hhahahah,polisinya diam tnpa kta ,bsu x," tulis Firsa Rizal.
Ada yang menyebut kejadian tersebut terjadi di daerah Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat, atau di seberang sebuah hotel. Namun, informasi tersebut belum dapat dipastikan.
Sedang diselidiki
Sementara itu, Direktur Penegakan Hukum Korps Lalu Lintas Polri Brigjen Pujiono mengatakan, pihaknya sedang mengecek video ini.
"Tadi sudah saya cek di mana kejadiannya saya cek di polres-polres belum ada yang jawab," ujar Pujiono.
Menurut dia, kemungkinan anggota polisi diam karena tidak mau berdebat dengan si pengendara.
"Mungkin anggota kita tidak mau berargumentasi karena takut nanti puasanya batal, atau nanti terjadi debat kusir sehingga dia lebih baik diam," ujar Pujiono.
Namun, dia menilai seharusnya petugas tetap menjawab pertanyaan si pengendara dengan sopan santun.
Selain itu, dia menilai pengendara dalam video tersebut tampak arogan. Si pengendara juga dinilai dengan sengaja merencanakan perekaman kejadian ini.
Ia juga menyayangkan pernyataan pengendara dalam video tersebut yang mengaku-ngaku punya saudara di Kodam. Demikian juga dengan sikap pengendara yang mau menyogok petugas di pos tersebut.
"Itu sudah melecehkan aparat itu (menawarkan sogokan), sudah pidana, itu kan tidak boleh. Tapi anggota kita kan enggak terpancing. Coba kalau ketemu yang emosional, kira-kira marah enggak dia kalau digituin, (dia sedang) pakai seragam lho, dia institusi negara, dihargai dengan uang sekian ribu. Itu namanya arogan," ujar Pujiono.
Meski begitu, karena video ini belum jelas kejadiannya di mana, Pujiono memerintahkan timnya untuk mencari tahu.

Posting Komentar

0 Komentar