Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno, mengingatkan agar pemerintah provinsi menjaga ketertiban di bekas lokalisasi Kalijodo, Jakarta Utara. "Pemerintah harus memastikan prostitusi tidak kembali lagi ke kalijodo," kata Sandi di Rusunawa Tambora, Jakarta Barat, Ahad, 4 Juni 2017.
Menurut Sandi, pemerintah provinsi telah mengeluarkan banyak anggaran untuk menata kawasan itu. "Begitu banyak ongkos yang telah dikeluarkan untuk menertibkan Kalijodo."
Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama meresmikan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) di bekas lokalisasi itu. Namun kini, sebagian dari bekas penghuni lokalisasi kembali lagi ke kolong tol Pluit-Tomang di kawasan itu.
Penduduk Kalijodo, Abdul Kadir, mengatakan sekitar 130 keluarga bekas penghuni lokalisasi itu pindah lagi ke kolong tol. Sebelum digusur, lokalisasi Kalijodo dihuni 600 keluarga.
Masalah di Kalijodo, kata Kadir, tidak akan selesai hanya dengan membongkar bedeng. Dialog dengan Lurah Penjagalan dan Camat Penjaringan sudah sering dilakukan. “Kami sudah mengalah dengan membongkar bangunan yang ada di tengah.” Pemerintah Provinsi telah membangun lahan parkir untuk pengunjung RPTRA.
Kadir mengancam, jika bedeng-bedeng yang dibangun kembali akan dilawannya. “Kalau digusur lagi, lahan di RPTRA akan kami tempati kembali.”
Prostitusi, kata Kadir, terus-menerus dituduhkan kepada penghuni Kalijodo. Ia menilai pemerintah tidak adil memperlakukan pelaku prostitusi. Jika pemerintah tegas, pemerintah harus menutup semua lokalisasi di Jakarta. “Ini Alexis masih buka, Classic juga, jangan cuma Kalijodo terus yang disalahkan,” katanya.
0 Komentar