Pasca bom Kp Melayu, Transjakarta siapkan metal detector di halte




Halte busway Kampung Melayu sempat tak beroperasi beberapa waktu karena insiden bom bunuh diri yang terjadi pada 24 Mei 2017. Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono menjamin, tidak ada perubahan aktivitas pengguna bus transjakarta di Kampung Melayu.

"Saya belum bandingin angka, tapi yang pasti tidak perlu ada kekhawatiran keamanan, jadi artinya semua bus sudah meluncur ke sana. Saya juga enggak lihat ada pola behaviour pelanggan yang berubah, semua kembali seperti biasa," katanya saat ditemui di Balai Kota

Transjakarta sendiri sudah menyiapkan petugas pengamanan, tidak hanya di halte Kampung Melayu saja melainkan halte yang lain juga. Sampai saat ini Transjakarta sendiri menginginkan adanya metal detector di setiap halte namun ada beberapa hal yang masih membuat terhambat.

"Transjakarta itu punya koridor dan non koridor, oleh sebab itu kita sedang rancang supaya aktivitas ini bisa kita folio control. Kami enggak mungkin pasang semua, nanti antrean akan jadi panjang. Jadi kita lagi rancang mana yang paling cocok untuk Transjakarta," ungkap Budi.

Budi juga menambahkan, mungkin dia akan menggunakan metal detector model tangan atau get, dilihat dari kebutuhannya.

Target Budi sendiri sudah satu minggu meleset untuk menerapkan metal detector. "Saya ingin minggu lalu malah, tapi banyak liburnya. Nanti kita lihat halte-halte yang mana yang ramai, yang halte integrasi," tandasnya.

Posting Komentar

0 Komentar