Institut Pertanian Bogor (IPB) menerima 1.343 mahasiswa baru program sarjana jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Jumlah ini merupakan hasil seleksi dari 39.203 pelamar IPB pada jalur SBMPTN ini. Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB Prof Dr Ir Yonny Koesmaryono, yang memilih IPB sebagai pilihan pertama ada 14.711 siswa. Adapun 13.414 siswa memilih IPB di pilihan kedua dan 11.078 di pilihan ketiga.
“Selamat kepada calon mahasiswa baru IPB. Saya berharap pelamar yang lolos seleksi bisa segera mengakses laman www.admisi.ipb.ac.id untuk melakukan konfirmasi dan segera melengkapi beberapa dokumen yang harus disampaikan ke Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru. Konfirmasi atau penyampaian dokumen ini paling lambat tanggal 5 Juli 2017. Secara khusus, saya berharap calon mahasiswa baru IPB melampirkan data penghasilan orang tua secara benar dan jujur. Ini kaitannya dengan besar Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa tersebut.
Menurut Yonny, tingkat keketatan seleksi pada tiap program studi untuk jalur SBMPTN sangat tinggi, berkisar antara 1,09 persen hingga 6,71 persen dengan rataan pada tingkat IPB sebesar 3,4 persen.
Ia menambahkan, peminat tertinggi SBMPTN berbeda dengan SNMPTN karena preferensinya berbeda. “Untuk jalur SBMPTN program studi yang paling diminati adalah Program Studi Agribisnis, Ilmu Gizi, Ilmu Komputer, Agronomi dan Hortikultura serta Aktuaria,” tuturnya.
Yonny mengungkapkan, sebaran pelamar masuk IPB melalui jalur SBMPTN adalah dari Aceh hingga Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan data calon mahasiswa IPB tersebut, terbanyak masih berasal dari Jawa Barat disusul DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten dan Sumatera Utara.
“Selamat kepada calon mahasiswa baru IPB. Saya berharap pelamar yang lolos seleksi bisa segera mengakses laman www.admisi.ipb.ac.id untuk melakukan konfirmasi dan segera melengkapi beberapa dokumen yang harus disampaikan ke Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru. Konfirmasi atau penyampaian dokumen ini paling lambat tanggal 5 Juli 2017. Secara khusus, saya berharap calon mahasiswa baru IPB melampirkan data penghasilan orang tua secara benar dan jujur. Ini kaitannya dengan besar Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa tersebut.
Menurut Yonny, tingkat keketatan seleksi pada tiap program studi untuk jalur SBMPTN sangat tinggi, berkisar antara 1,09 persen hingga 6,71 persen dengan rataan pada tingkat IPB sebesar 3,4 persen.
Ia menambahkan, peminat tertinggi SBMPTN berbeda dengan SNMPTN karena preferensinya berbeda. “Untuk jalur SBMPTN program studi yang paling diminati adalah Program Studi Agribisnis, Ilmu Gizi, Ilmu Komputer, Agronomi dan Hortikultura serta Aktuaria,” tuturnya.
Yonny mengungkapkan, sebaran pelamar masuk IPB melalui jalur SBMPTN adalah dari Aceh hingga Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan data calon mahasiswa IPB tersebut, terbanyak masih berasal dari Jawa Barat disusul DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten dan Sumatera Utara.
Registrasi ulang calon mahasiswa baru tahun akademik 2017/2018 dari jalur SBMPTN ini akan dilaksanakan tanggal 3-4 Agustus 2017. “Waktunya berbarengan dengan calon mahasiswa baru IPB yang masuk melalui jalur masuk Ujian Talenta Masuk IPB (UTM), Beasiswa Utusan Daerah (BUD) dan Prestasi Internasional dan Nasional (PIN),” ujarnya.
Untuk jalur UTM yang ujian seleksinya akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Juni 2017, Yonny berpesan agar peserta UTM mengecek lokasi ujian satu hari sebelumnya. Lokasi ujian digelar di Bogor yakni di Kampus IPB Baranangsiang, Kampus IPB Cilibende, Kampus IPB Gunung Gede dan SMA-SMA di sekitar jalan Padjadjaran Bogor.
“Tentu peserta harus datang tepat waktu dan melaksanakan ujian dengan baik. Pengumuman UTM Insya Allah tanggal 10 Juli 2017 dan registrasi calon mahasiswa baru tersebut berbarengan dengan mahasiswa yang dari jalur SBMPTN, BUD dan PIN,” ujarnya.
Selaku Ketua Panitia Lokal (Panlok) 33 Bogor, Yonny juga menyampaikan bahwa jumlah peserta SBMPTN Panlok 33 Bogor tahun ini meningkat menjadi 43.826 pendaftar. Tahun lalu jumlah pendaftarnya hanya 39 ribuan.
“Dari 43 ribu tadi yang ikut ujian 41.506 siswa dan 5.791 nya lulus SBMPTN. Siswa yang lulus paling banyak dari Sub Panlok Bekasi yakni 16,1 persen kemudian Sub Panlok Bogor, Cirebon, Cianjur dan Karawang. Tahun lalu, yang lulus dari Sub Panlok Bogor hanya 13 persen. Tahun ini 14,1 persen,” terangnya.
Untuk jalur UTM yang ujian seleksinya akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Juni 2017, Yonny berpesan agar peserta UTM mengecek lokasi ujian satu hari sebelumnya. Lokasi ujian digelar di Bogor yakni di Kampus IPB Baranangsiang, Kampus IPB Cilibende, Kampus IPB Gunung Gede dan SMA-SMA di sekitar jalan Padjadjaran Bogor.
“Tentu peserta harus datang tepat waktu dan melaksanakan ujian dengan baik. Pengumuman UTM Insya Allah tanggal 10 Juli 2017 dan registrasi calon mahasiswa baru tersebut berbarengan dengan mahasiswa yang dari jalur SBMPTN, BUD dan PIN,” ujarnya.
Selaku Ketua Panitia Lokal (Panlok) 33 Bogor, Yonny juga menyampaikan bahwa jumlah peserta SBMPTN Panlok 33 Bogor tahun ini meningkat menjadi 43.826 pendaftar. Tahun lalu jumlah pendaftarnya hanya 39 ribuan.
“Dari 43 ribu tadi yang ikut ujian 41.506 siswa dan 5.791 nya lulus SBMPTN. Siswa yang lulus paling banyak dari Sub Panlok Bekasi yakni 16,1 persen kemudian Sub Panlok Bogor, Cirebon, Cianjur dan Karawang. Tahun lalu, yang lulus dari Sub Panlok Bogor hanya 13 persen. Tahun ini 14,1 persen,” terangnya.
0 Komentar