Begini Caranya Jadi Jomblo yang Aman Keuangannya

Siapa yang bulan puasa dibangunin sahurnya pakai petasan, kalau nggak alarm, atau yang keliling di perumahan bawa peralatan yang super berisik dan ampuh bangunin orang tidur untuk sahur? Itu tandanya kamu memang jomblo sejati! hahaha.
Menurut kamus slang, jomblo memiliki arti orang yang dalam keadaan tidak memiliki pasangan. Orang yang berstatus jomblo kerap menjadi bahan bully di berbagai kanal media sosial.
So…Sad! Hal tersebut nggak semua dibenarkan dan dirasakan oleh para jomblowan dan jomblowati, lho! Kenapa gitu? Karena mereka bisa mengatur keuangannya apalagi bagi para kaum jomblowan yang biasanya ngebayarin ceweknya pas jomblo bebas deh tuh dari yang namanya bayarin ini itu cewek alias pacar kamu.
Begitupun dengan kaum jomblowati uangmu juga jadi agak aman karena nggak perlu keluarin budget untuk kado si pacar atau keluarganya yang berulang tahun.
Well, mau punya pasangan pun harus tetap bisa mengatur keuangan sebetulnya, namun, bagi kalian para jomblo ini waktu yang tepat dan harus latihan dari sekarang nih, untuk mengatur keuangan.
Simak simulasinya dulu yuk, sebelum latihan mengelola keuangan!
- Dengan asumsi sang jomblo tidak menanggung kehidupan utama keluarga atau orang lain, maka biasanya sang jomblo bisa menabung atau berinvestasi dari 40% pendapatannya. Sebagian jomblo yang lain bahkan ada yang bisa investasinya sampai di angka 70% per bulan dari total pendapatan.
- Jika kita melakukan simulasi, ketika seorang jomblo memiliki pendapatan katakanlah dua juta rupiah sebulan, maka sang jomblo bisa menabung dan berinvestasi di kisaran 800.000 rupiah sampai dengan 1.400.000 rupiah setiap bulannya.
Nah, buat para jomblowan dan jomblowati, sudah sampai di kisaran itu belum?
Jika kita selidiki lebih jauh, biasanya permasalahan utama para jomblo dalam hal keuangan, adalah para jomblo seringkali (merasa) tidak memiliki tujuan keuangan. Dan bagaikan orang yang tidak punya tujuan, biasanya mereka akan tersesat.
Nggak heran deh, sering kita temui keuangan para jomblo bagaikan keran bocor. Ketika ada uang, langsung dipakai jajan, ada uang, langsung me-time, ada uang, langsung beli ini itu.
Efeknya nanti akan berasa ketika usia mulai bertambah. Seringkali para jomblo akhirnya (merasa) tidak memiliki apa-apa. Hal ini tentu perlu diantisipasi sejak dini.
Biar itu nggak terjadi sama kamu para jomblowan dan jomblowati, coba mulai dari hal sederhana berikut ini:
1. Buat Tujuan Keuangan
Mulai dari sekarang kamu perlu membuat tujuan keuangan. Tujuan keuangan ini akan setidaknya akan menjadi kompas bagi para jomblo, akan berjalan kemana manajemen keuangan pribadi mu.
Semakin konkret tujuan keuangannya tentu akan semakin baik. Misalnya, para jomblo bisa saja memiliki tujuan keuangan berupa menyiapkan dana untuk menikah, pergi haji, memiliki aset aktif, memiliki bisnis, atau tujuan keuangan yang lain.
Seperti yang sudah dibahas dalam 10 Golden Rules berinvestasi dari Aberdeen Assets Management, menentukan sikap atas tujuan keuangan yang ada itu penting! Dan jangan sampai tujuan yang sudah kamu buat terpengaruh dengan dengan orang lain. Karena itu, dalam merencanakan tujuaan keuangan, kamu perlu juga dibuat target waktunya. Hal ini dimaksudkan agar para jomblo berdisiplin dengan tujuan keuangan mereka.
2. Mengecek Kondisi Keuangan
Langkah berikut yang perlu diambil para jomblo setelah memiliki tujuan keuangan ialah mengecek kondisi keuangan saat ini.
Ada dimanakah posisinya sekarang ini? Jika masih dalam kondisi penuh hutang, coba dicek, apakah hutangnya produktif atau konsumtif. Apakah hutang yang dilakukan membuat semakin dekat dengan tujuan keuangan, atau malah semakin jauh?
Jika tidak ada hutang pun, coba dicek apakah pengeluarannya masih dalam batas wajar atau sudah kelewat batas. Jika pengeluarannya berlebihan, tentu perlu ada usaha untuk menguranginya.
Yuk, mulai dari sekarang atur keuanganmu, selagi masih sendiri. Biar nggak kaget dan lebih siap lagi ketika memutuskan untuk berkeluarga dan ketemu si jodoh nanti.

Posting Komentar

0 Komentar