Narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Muaro Padang, Sumatera Barat Ari (26), mengatakan bahwa perjuangan puasa di penjara lebih berat dibandingkan di luar. "Puasa di dalam penjara rasanya lebih berat daripada di luar. Kalau di luar banyak aktifitas yang bisa dilakukan, sehingga jalannya waktu tidak terasa," kata Ari yang diwawancarai di lapas. Demikian dikutip Antara.
Menurut dia, di dalam penjara, aktivitas dan gerak terbatas sehingga berjalannya waktu terasa cukup lama. Warga binaan yang baru kali pertama merasakan puasa di penjara itu, juga mengakui betapa nikmatnya Ramadhan bersama dengan keluarga.
"Jika di luar menyambut puasa bersama-sama dengan keluarga, baik itu sahur atau berbuka dengan isteri dan orangtua. Tahun ini saya tidak bisa menikmati itu karena dipenjara," katanya.
Meski demikian warga Purus, Padang, itu tetap bertekad agar dapat berpuasa penuh pada tahun ini. Ari juga menyampaikan pesan agar masyarakat luar mengambil pelajaran dari yang dialaminya.
"Jauhi perbuatan kirminal, narkoba, dan lainnya. Jangan sampai berada di sini, penyesalan selalu datang belakangan," katanya.
Ari adalah narapidana yang terjerat kasus pencurian kendaraan bermotor. Dia mendekam di penjara sejak Agustus 2016.
Atas perbuatannya yang melanggar pasal 363 KUHP, pengadilan menjatuhkan hukuman penjara selama satu tahun enam bulan.
Lapas Padang menyiapkan menu sahur dan berbuka puasa bagi narapidana muslim. Menu tersebut termasuk takjil disiapkan untuk seluruh warga binaan muslim sekitar 1.300 orang. Sementara penghuni keseluruhan Lapas Padang saat ini berjumlah 1.417 orang.
0 Komentar