Tim sinkronisasi Anies-Sandi kembali menggelar rapat dengan Pemprov DKI. Usai rapat, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati menyebut ada keselarasan rencana kerja Anies-Sandi dengan program Pemprov DKI.
"Program-programnya kan sinkron, jadi di level program sinkron, di level kegiatan pun hampir mayoritas sinkron. Hanya sedikit sekali jumlah kegiatan yang nambah," kata Tuty di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (29/5).
Tuty mengatakan program tambahan dari Anies-Sandi tidak akan memerlukan biaya yang cukup besar. "Kalaupun dibutuhkan adanya tambahan anggaran, jumlah kegiatan yang nambah ini hanya tiga kegiatan baru," ungkap Tuty.
Ia menyebut ada kegiatan baru yang akan memerlukan dana anggaran tambahan yaitu Community Action Plan dan penyusunan peraturan penataan ruang.
"Community Action Plan, peningkatan kualitas kawasan permukiman Kelurahan Ancol di Kampung Lodan, Kampung Kerapu, Tongkol, sebesar Rp 350 juta rupiah dan Kelurahan Bukit Duri Rp 350 juta rupiah," tukas Tuty.
"Dan penambahan anggaran sebesar Rp 350 juta rupiah untuk Community Action Plan, peningkatan kualitas kawasan permukiman, kelurahan di Kampung Akuarium dan Kampung Kunir," sambungnya.
Sementara untuk penyusunan kebijakan penataan ruang diperlukan biaya 300 juta rupiah. Sehingga jumlah tambahan anggaran yang diperlukan Pemprov DKI ialah sekitar Rp 1,35 miliar rupiah.
"Jadi ini saja. Jadi 350 juta rupiah dikali 3, lalu ditambah 300 juta rupiah, sehingga totalnya 1,35 miliar rupiah," pungkasnya.
Juru bicara Anies-Sandi, Naufal Firman Yursak, menyebut 23 program yang ditawarkan Anies-Sandi memang sudah sinkron dengan program Pemprov DKI. Namun pembahasan belum sampai pada perhitungan anggaran.
"Belum final semuanya masih akan dibahas. Kita akan masuk pada fase, kalau yang tiga hari ini kan fasenya itu fase RKPD, fase selanjutnya adalah fase sinkronisasi nanti di sana akan kelihatan mana kegiatan-kegiatan yang sudah seiring dan jumlah anggarannya berapa juga akan keluar," jelasnya.
0 Komentar