Karangan bunga yang dikirim warga Jakarta punya arti tersendiri bagi Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Bagi Djarot, karangan bunga yang membeludak itu ungkapan rasa cinta dan apresiasi warga Ibu Kota.
"Ini ungkapan cinta dan apresiasi warga yang luar biasa, jadi terima kasih,"
"Saya pikir lebih baik begini daripada demo. Iini kan demo karangan bunga artinya dengan cinta," imbuhnya.
Selain itu, kata Djarot, karangan bunga tersebut sebagai bukti warga Jakarta puas dengan kinerja Ahok-Djarot. Dia juga mengakui banyak warga yang masih belum 'move on' atas hasil kekalahannya berdasarkan hasil hitung cepat (quik count) Pilgub DKI Jakarta putaran dua itu.
"Ini bentuk apresiasi bahwa tingkat kepuasan warga pada kinerja Basuki-Djarot sangat tinggi. Saya menyadari bahwa sebagian warga yang kecewa mungkin masih belum bisa menerima bahwa kemarin kita kalah suara terus menyampaikam motivasi dalam bentuk bunga," ujarnya.
Mantan Wali Kota Blitar itu bahkan mengibaratkan pertandingan Piala Dunia tahun 1974 antara Jerman Barat dengan Belanda. Meski Jerman Barat menang namun Belanda dikenang oleh dunia karena melakukan revolusi sepak bola.
"Saya terima kasih, apresiasi dong. Tentu membuktikan bahwa nanti sejarah akan mencatat yang kalah justru dianggap sebagai hero, sebagai pemenang," ujar dia.
"Jadi yang dikenang adalah kinerja, yang dikenal adalah keberanian, kejujuran dan kesungguhan untuk secara total melayani warga Jakarta," ungkap Djarot.
"Ini ungkapan cinta dan apresiasi warga yang luar biasa, jadi terima kasih,"
"Saya pikir lebih baik begini daripada demo. Iini kan demo karangan bunga artinya dengan cinta," imbuhnya.
Selain itu, kata Djarot, karangan bunga tersebut sebagai bukti warga Jakarta puas dengan kinerja Ahok-Djarot. Dia juga mengakui banyak warga yang masih belum 'move on' atas hasil kekalahannya berdasarkan hasil hitung cepat (quik count) Pilgub DKI Jakarta putaran dua itu.
"Ini bentuk apresiasi bahwa tingkat kepuasan warga pada kinerja Basuki-Djarot sangat tinggi. Saya menyadari bahwa sebagian warga yang kecewa mungkin masih belum bisa menerima bahwa kemarin kita kalah suara terus menyampaikam motivasi dalam bentuk bunga," ujarnya.
Mantan Wali Kota Blitar itu bahkan mengibaratkan pertandingan Piala Dunia tahun 1974 antara Jerman Barat dengan Belanda. Meski Jerman Barat menang namun Belanda dikenang oleh dunia karena melakukan revolusi sepak bola.
"Saya terima kasih, apresiasi dong. Tentu membuktikan bahwa nanti sejarah akan mencatat yang kalah justru dianggap sebagai hero, sebagai pemenang," ujar dia.
"Jadi yang dikenang adalah kinerja, yang dikenal adalah keberanian, kejujuran dan kesungguhan untuk secara total melayani warga Jakarta," ungkap Djarot.
0 Komentar