Hujan dengan intensitas tinggi terjadi sore tadi di wilayah Kabupaten Bandung. Akibatnya, Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Citarum kembali naik dan banjir kembali menerjang wilayah Baleendah dan Dayeuhkolot Bandung.
"Debit air Sungai Citarum terus naik, begitupun ke permukiman warga sudah sampai paha orang dewasa,"
Whegi mengungkapkan, hujan yang terjadi di wilayahnya tidak begitu lama. Biasanya air tersebut kiriman dari wilayah Majalaya, Rancaekek, Kamasan Banjaran Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang yang bermuara Ke Sungai.
"Meluapnya di sini di wilayah Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojong Soang," ungkapnya.
Saat ini warga Andir masih tetap bersiaga, ditakutkan debit air semakin membesar. Selaian itu, untuk sampai ke rumahnya warga harus menggunakan perahu dan motornya disimpan di Jembatan Dayeuh Kolot.
"Warga masih waspada," imbuhnya.
Whegi menambahkan, untuk pantauan lalu lintas akses Jalan Dayeuhkolot-Banjaran masih dapat dilalui semua model kendaraan, namun untuk akses Jalan Andir-Rancamanyar tidak bisa dilewati karena jalan tergenang air.
"Sampai saat ini belum terlihat warga yang mengungsi, biasanya kalau air masih belum begitu besar warga suka ikut ke rumah tetangganya yang berlantai dua," ujarnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi kepada Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Tata Irawan mengatakan, dari laporan anggota di lapangan sekitar Pukul 19.00 WIB terjadi genangan di Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot.
"Banjir terjadi di dua kelurahan dan satu desa yang berada di Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot," ujar Tata.
Banjir tersebut menggenangi lima RW di Kelurahan Andir, dua RW di Kelurahan Baleendah dan empat RW di Desa Dayeuhkolot.
Tata menerangkan, untuk pengungsi masih ada yang tinggal di Gor Kelurahan Baleendah, tapi itu warga yang tidak pulang-pulang semenjak banjir terjadi beberapa bulan ke belakang.
"Ketinggian air bervariatif, dari 10-100 cm. Petugas BPBD masih bersiaga di lapangan,
0 Komentar