Satelit buatan 100 persen Indonesia, LAPAN 2 diluncurkan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas satelit ekuatorial pertama di Indonesia, LAPAN-A2, Kamis (3/9/2015) pagi, di Pusat Teknologi Satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Jl. Cagak Satelit KM 4, Rancabungur, Bogor, Jawa Barat. Satelit tersebut digunakan untuk pemantauan kemaritiman Indonesia.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan sangat menghargai apa yang telah dilakukan oleh LAPAN. “Penelitian yang konkret seperti inilah yang dibutuhkan,” tegas Presiden Jokowi.
Sebelumnya Kepala LAPAN Thomas Djamaludin dalam laporannya mengatakan, LAPAN A2 merupakan satelit ekuatorial pertama di Indonesia hasil pengembangan para peneliti dan perekayasa LAPAN, dimana kegiatan perancangan, pembuatan, dan pengujiannya selesai pada Agustus 2012.
LAPAN A2 akan diorbitkan dekat ekuator dengan inklinasi enam derajat pada ketinggian 650 kilometer dari Permukaan Bumi. Satelit berbobot 78 kilogram tersebut membawa misi pemantauan permukaan bumi, identifikasi kapal laut, dan komunikasi radio amatir.
Satelit LAPAN A2 membawa kamera analog dengan resolusi lima meter dan kamera digital dengan resolusi empat meter. Dengan orbit ekuatorial, Satelit LAPAN A2 akan melintasi wilayah Indonesia 14 kali setiap hari.
Untuk melakukan pemantauan lalu lintas kapal, operasi keamanan laut, perikanan, dan eksplorasi sumber daya kelautan Indonesia, akan menggunakan Spaceborne Receiver Automatic Identification System.
“Dengan demikian, cakupan area pengamatan dapat mencapai ribuan kilometer,” jelas Thomas.
Kemudian, misi komunikasi amatir pada LAPAN A2 bertujuan untuk komunikasi pada kondisi darurat bencana dan kegiatan radio amatir dalam mendukung kepentingan nasional.@sit/bbs

Posting Komentar

0 Komentar